Laptop Kini Murah Meriah

6 10 2009

Jumat, 2 Oktober 2009 | 17:47 WIB

KOMPAS.com – Dalam sehari, di pusat perbelanjaan Bandung Elektronik Center (BEC) konon transaksi komputer jinjing (laptop) bisa mencapai 3.000 buah! Barang elektronik yang dahulu dianggap mewah dan mahal ini kini laris manis dijual.

Laptop dewasa ini, berkat kemajuan teknologi, memang turun kasta. Bukan lagi menjadi barang mewah yang sulit dijangkau kocek. Bagaimana tidak, jika sepuluh tahun lalu laptop termurah harganya bisa menyamai sepeda motor baru, kini harga itu dibanderol tidak lebih mahal dari sebuah ponsel cerdas.

Laptop murah kian menjadi-jadi setahun ini menyusul munculnya jenis netbook. Bayangkan, sebuah netbook bertipe lokal saja bisa dihargai kurang dari Rp 3 juta. Rata-rata netbook merek lokal ini berkisar Rp 3 juta-Rp 5 juta.

Netbook sekarang memang lebih menjanjikan. Harganya sangat terjangkau, cocok untuk mereka yang mobile,” tutur Yoses Wirawan, sales dari laptop merek Gigabyte, Jumat (2/10) di BEC. Pangsa pasar konsumen netbook ini mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa.

“Untuk sekadar internetan, browsing dan menjalankan aplikasi office, netbook ini sudah cukup baik,” tuturnya kemudian. Sebuah netbook biasanya sudah dilengkapi dengan teknologi wi-fi untuk akses internet serta bluetooth untuk koneksi data.

Harganya bisa murah karena kemampuan spesifikasinya disesuaikan hanya untuk aplikasi mudah yang tidak terlalu menuntut kecepatan prosesor tinggi. Namun, uniknya, oleh beberapa pengembang, tampilan netbook ini bisa menyerupai notebook (laptop) yang canggih dan mahal.

Salah satunya, netbook terbaru tipe M912 MA keluaran Gigabyte yang sudah dilengkapi teknologi layar sentuh dan bisa diputar 180 derajat. Harganya pun hanya Rp 4,2 juta. Teknologi ini, pada jenis laptop, merupakan unggulan dari produsen ternama Fujitsu. Namun, harganya bisa mencapai lebih dari Rp 15 juta.

Store Manager 3G Power di BEC, Grace Sunjaya (30), mengatakan, model, desain, dan permainan warna merupakan kekuatan netbook ataupun notebook di masa sekarang. Sebab, pangsa pasar yang dikejar saat ini terutama generasi muda. Sebagai contoh, netbook terbaru P25 dan P24 keluaran Sony Vaio merefleksikan diri sebagai peranti mode, bukan lagi sekadar alat elektronik. “Warnanya bermacam-macam dan mencolok, berdesain pipih dan menarik. Bisa ditaruh pula di saku,” tuturnya.

Ia membenarkan, penjualan laptop dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat. Dalam sebulan, di tokonya, setidaknya terjual hingga 300 unit. Dua pertiga diantaranya adalah jenis netbook. Data dari Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Askomindo) Daerah Jabar bahkan menunjukkan, pada 2009 penjualan netbook per bulannya meningkat 100 persen dari tahun sebelumnya. Wah!

Yulvianus Harjono

http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/02/17474024/kamera.dslr.bukan.cuma.buat.yang.piawai